Gempa Bumi bisa membuat Dunia serasa terbelah
Tapi takkan bisa menandingi CINTA yang bergetar di Dadaku
Tapi takkan bisa menandingi CINTA yang bergetar di Dadaku
Tsunami bisa membelah Lautan, Duniapun diterkam
dengan ganasnya
Tapi takkan bisa seganas CINTA yang membelah Dadaku
Tapi takkan bisa seganas CINTA yang membelah Dadaku
Angin Puting Beliung bisa
memporak-porandakan semua Dunia
Tapi takkan bisa memporak-porandakan CINTA diDadaku
Tapi takkan bisa memporak-porandakan CINTA diDadaku
Banjir
bisa menenggelamkan Dunia
Tapi takkan bisa menenggelamkan CINTA diDadaku
Tapi takkan bisa menenggelamkan CINTA diDadaku
CINTA…, CINTA bisa mengalahkan semua Bencana
Asalkan CINTA itu TULUS
Pentingnya Motivasi Diri
“Ngomong-ngomong
tentang motivasi diri, mengapa setelah mengikuti
seminar motivasi, motivasi tidak bertahan lama?” Pada
artikel lain saya sudah membahas bahwa motivasi memang bisa
berkurang. Menyangka motivasi itu permanen, adalah kesalahan yang
pertama. Alasan kedua ialah kita akan kehilangan motivasi jika kita
hanya mengharap motivasi dari luar. Sebab motivasi terkuat datang dari
diri sendiri.
Lalu bagaimana dengan
peran motivasi dari luar? Meski motivasi
diri itu penting, bukan berarti motivasi
dari luar tidak penting. Motivasi
yang datang dari luar bisa membantu menemukan dan membangkitkan motivasi
diri Anda. Seorang motivator yang baik tentu
akan membangun diri Anda menjadi seorang yang mampu menemukan dan
membangkitkan motivasi diri yang di motivasinya.Faktor Motivasi Diri
Dalam berbagai buku NLP disebutkan bahwa hanya ada dua faktor motivasi
diri yaitu mengejar kenikmatan dan menghindari kesengsaraan
atau rasa sakit. Namun jika saya kerucutkan lagi, hanya ada satu faktor
motivasi, yaitu cinta. Semakin besar cinta kita, akan semakin besar
motivasi yang bangkit.
Lihatlah, banyak
orang yang sampai nekat bunuh diri karena putus cinta. Ini
menggambarkan bahwa cinta memiliki kekuatan untuk menggerakkan diri
kita, bahkan untuk hal-hal yang buruk dan tidak masuk akal. Mungkin
Anda sudah banyak mendengarkan kisah cinta picisan, apa pun dilakukan
“karena cinta”. Cinta adalah sumber dari motivasi diri.
Joe Vitale menyadari kekuatan cinta sebagai
motivator utama setelah dia melihat film 50 First Dates (2004) (50
Kencan Pertama) yang menggambarkan usaha seorang
pria yang setiap hari berusaha membuat seroang wanita jatuh cinta
kepadanya. Usaha ini dilakukan setiap hari, karena sang gadis pujaan
memiliki ingatan yang mampu mengingat cuma 1 hari. Ini hanya salah satu
dari sekian kisah cinta dalam film.
Anda
bisa memanfaatkan kekuatan cinta ini untuk mendapatkan motivasi diri.
Tentu saja, tidak sebatas cinta terhadap lawan jenis, tetapi cinta
kepada hal lainnya juga. Saat Anda mencintai pekerjaan Anda, Anda akan
memiliki motivasi yang cukup saat bekerja. Lihatlah pemasin sepak bola,
di tengah jadwal yang ketat, mereka tetap enjoy bermain di
lapangan, karena mereka mencintai profesinya sebagai pesebak bola.
Motivasi Diri Paling Kuat
Namun, ada cinta yang paling kuat. Saat Anda tidak memiliki
cinta ini, sungguh Anda sudah menyia-nyiakan hidup Anda. Inilah cinta
yang paling besar, yang memotivasi para mujahid di medan perang. Tidak
takut mati, tidak takut rasa sakit, tidak takut apa pun, demi cinta
ini. Cinta ini tiada lain, cinta kepada Allah. Cinta kepada Allah,
adalah cinta yang hakiki yang menjadi sumber motivasi diri paling kuat.
Karena bekerja adalah bagian dari ibadah. Begitu
juga bisnis
adalah bagian dari ibadah. Dan, ibadah adalah sebagai cinta kita kepada
Allah, maka kerja dan bisnis kita juga adalah perwujudan cinta kita
kepada Allah. Seharusnya, saat kita bekerja dan bisnis, kita akan
memiliki motivasi yang tinggi.
Sudahkah?
Mari kita pancangkan niat kita, bahwa kerja dan
bisnis kita untuk beribadah. Marilah kita pupuk kesadaran kita, bahwa
bisnis dan kerja kita adalah salah bentuk wujud cinta kita kepada
Allah.
Adakah perasaan cinta kita kepada
Allah? Jika terasa kurang, maka iman kita harus ditingkatkan lagi.
Sebab cinta kepada Allah hanya dimiliki oleh mereka yang beriman.
Adapun orang-orang yang beriman amat sangat
cintanya kepada Allah. (QS Al Baqarah:165).
Jadi, motivasi diri bisa dikembangkan dengan meningkatkan iman
kepada Allah secara terus menerus. Cinta kepada kepada Allah semakin
tinggi, motivasi diri pun semakin tinggi.
Hari-hari Akan Dijalani Dengan Penuh Semangat
Tidak ada wujud lain dari bukti cinta kita kepada
Allah selain dari beribadah. Ibadahlah yang diminta oleh Allah.
Sebagai bukti jika kita mencintai-Nya maka kita akan menuruti apa yang
diminta oleh Yang Dicintainya.
Semantara,
semua hidup kita harus dalam rangka ibadah. Semua aktivitas kita
adalah ibadah. Artinya semua gerak gerik kita harus merupakan bentuk
cinta kepada Allah.
- Pertama, niatkan bahwa apa yang kita lakukan adalah demi Allah yang kita cintai.
- Kedua, lakukan aktivitas kita sesuatu dengan tuntutan syar’i, baik itu adalah ibadah maghdoh maupun ghair maghdoh, keduanya ada tuntunannya. Artinya sebagai wujud cinta kepada Allah kita akan terus belajar bagaimana cara menjalankan ibadah yang benar.
- Dan yang kita kita akan semangat melakukannya. Biasanya, kita akan melakukan sesuatu dengan semangat, berani, dan kontinyu demi yang dicintainya.
Namun Cinta Urusan Hati
Cinta adalah urusan hati. Cinta adalah tidak bisa
dipaksakan. Betulkah? Tentu saja ada benarnya. Namun, secara fitrah,
manusia adalah makhluq yang mencintai Allah. Secara fitrah manusia
sangat mencintai Allah.
Namun pada
kenyataannya, cinta kepada Allah bisa dibelokan. Kita bisa melihat
bagaimana cinta kepada lawan jenis bisa mengalah cinta kepada Allah.
Buktinya adalah mereka yang mau melakukan hal-hal dosa demi cintanya
kepada pacar. Cinta kepada harta pun bisa mengalahkan cinta kita kepada
Allah. Buktinya banyak orang yang mau melakukan usaha yang haram demi
cintanya kepada harta.
Syaithan dengan
memanfaatkan hawa nafsu menjadikan apa yang kita cintai selain Allah
menjadi begitu indah. Seolah tidak ada cinta yang lebih penting
dibandingkan “seseorang” pujaan hatinya. Apa pun rela dilakukan demi
cintanya itu.
Dan demikianlah Kami
jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis)
manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada
sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu
(manusia). Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak
mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka
ada-adakan. (QS. Al-An’aam: 112)
Cinta memang urusan hati, namun kita bisa
membersihkan hati agar kita memiliki cinta yang hakiki, cinta pada
tempatnya. Cinta kepada lawan jenis, harta, keluarga, dan yang lainnya
boleh sebagai motivasi diri Anda, yang penting tidak mengalahkan cinta
Anda kepada Allah sebagai motivasi diri yang utama.
Sumber :
http://www.puisiku.net/tema-cinta/kekuatan-cinta.htm
http://agustintahitam.blogspot.com/2011/06/tinta-dengan-tulisan-kekuatan-cinta.html
http://agustintahitam.blogspot.com/2011/06/tinta-dengan-tulisan-kekuatan-cinta.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar